LAMBANG DAN MOTTO
Gemah Ripah Loh Jinawi



LAMBANG KOTA CIREBON
A. BENTUK LAMBANG DAERAH
Lambang daerah terdiri dari 3 (tiga) bagian yaitu:
- Bagian
atas berupa sebuah pita yang bertuliskan Kota Cirebon
- Bagian
dalam berupa sebuah perisai yang didalamnya terdapat gambar sebagai
berikut :
- Bagian atas berupa sebuah daun jati dan sembilan bintang
- Bagian tengah berupa garis bergerigi sembilan buah
- Bagian bawah berupa lukisan laut berombak dan gambar udang rebon - Bagian
bawah berupa sebuah pita yang bertuliskan Gemah Ripah Loh Jinawi
B. TATA WARNA LAMBANG DAERAH
Warna dasar perisai:
- Perisai
bagian atas berwarna kuning emas
- Perisai
bagian bawah berwarna putih
Isi perisai:
- Daun
jati berwarna hijau tua
- Lukisan
laut berombak berwarna biru
- Gambar
udang rebon berwarna kuning emas
- Garis
bergerigi sembilan buah berwarna hitam
- Sembilan
bintang berwarna putih
C. WARNA DASAR LAMBANG
Warna hitam yang menghiasi perisai dan pita
D. ARTI DAN LAMBANG DAERAH
Lambang daerah yang dilukiskan dalam tata warna sebagai mana yang tertuang dalam Peraturan Daerah No.2 Tahun 1989 sebagai berikut:
- Daun
jati yang berwarna hijau tua, mengandung arti bahwa pada zaman dahulu di
Cirebon ada seorang pemimpin para wali yang berbudi luhur dan bertahta
serta disemayamkan di Gunungjati dengan nama Syarif Hidayatullah
atau Sunan Gunungjati yang menyebarkan Agama Islam di tanah Jawa.
- Sembilan
buah bintang berwarna putih, mengandung arti Walisanga. Kota Cirebon
terkenal sebagai tempat berkumpulnya para wali untuk bermusyawarah dalam
hubungannya dengan ilmu Agama Islam yaitu:
– 4 (empat) buah bintang diatas dasar kuning emas menggambarkan ilmu syariat, hakekar, terekat dan ma’rifat.
– 5 (lima) buah bintang di dalam gambar daun jati menggambarkan rukun Islam, yaitu syahadat, sholat, zakat, puasa dan haji. - Lukisan
laut berombak berwarna biru, mengandung arti bahwa masyarakat Kota Cirebon
mempunyai kegiatan bekerja di daerah pantai (nelayan), dengan penuh
keikhlasan (jalur putih) dalam menunaikan kewajiban masing-masing untuk
kepentingan bangsa dan negara.
- Gambar
udang rebon berwarna kuning emas, mengandung arti bahwa hasil laut telah
memberikan kemakmuran kepada masyarakat Cirebon. Adapun udang rebon
merupakan bahan baku untuk pembuatan terasi yang terkenal dari Kota
Cirebon.
- Garis
bergerigi sembilan buah berwarna hitam yang melukiskan benteng yang
mendatar berpuncak sembilan buah, menggambarkan arti bahwa Kota Cirebon
bercita-cita melaksanakan pembangunan di segala bidang/sektor di seluruh
kotanya untuk kemakmuran rakyat.
- Perisai
yang bersudut lima, mengandung arti bahwa perjuangan dalam mempertahankan
dan menegakkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diprolamasikan
tanggal 17 Agustus 1945.
- Warna
dasar kuning emas perisai bagian atas melambangkan Kota Cirebon sebagai
kota pantai yang bercita-cita melaksanakan pembangunan untuk
mewujudkan masyarakat yang tertib, tentram, adil dan makmur.
- Warna
putih pada perisai bagian bawah melambangkan Kota Cirebon letaknya di
pinggir laut atau Kota Pantai yang siap sedia (jalur biru) memberikan
hasil laut yang berguna dan berharga bagi kehidupan rakyatnya.
- Pita
melingkari perisai dengan warna kuning melambangkan persatuan, kebesaran
dan kejayaan.
- Dasar
lambang yang berwarna hitam melambangkan keabadian.
MOTTO KOTA CIREBON
Motto daerah merupakan semboyan kerja, yaitu Gemah
Ripah Loh Jinawi, yang bermakna:
- Pengertian
Bahasa:
Gemah Ripah berarti negara jembar serta banyak
rakyatnya;
Loh Jinawi artinya subur makmur.
- Pengertian
Keseluruhan:
Gemah Ripah Loh Jinawi adalah perjuangan
masyarakat sebagai bagian bangsa Indonesia bercita-cita menciptakan
ketentraman/perdamaian, kesuburan, keadilan, kemakmuran, tata raharja serta
mulia abad.